parodi siang ini

hufft .. keluhku seraya menyeka keringat

dengan langkah gontai kulangkahkankan kaki keluar,

memenuhi tuntutan perut yang sedari pagi belum diisi.

kusambangi warung tak jauh dari tempatku tinggal.

selain dekat, juga murah.. itulah alasanku tetap setia dengan warung itu.


sepi...


tak kujumpai siapapun di ruang 3x3 ini, kecuali seorang paruh baya dengan suara

radio yang setia menemaninya..


" makan dik ?? " tanyanya ramah.

" Iya pak.. menu biasanya saja.."


segera sang bapak menyiapkan menu yang biasa aku pesan.

maklum, dengan isi dompet yang pas-pasan dan kondisi ekonomi yang serba sulit begini, ga bisa

seenaknya memanjakan lidah.. yang penting kenyang, itu saja dulu..



terlihat olehku kotak kecil di ujung meja,

berwarna hitam dengan tiga digit angka berwarna emas yang terpampang.

beberapa puntung rokok mengisi asbak disampingnya.


" ini dik, monggo " ucapnya membuyarkan kegiatanku.


segera kusibuk dengan kegiatan memamahbiak.

tak lama, seorang wanita bergegas masuk menghampiri lelaki itu.

seorang balita tak hentinya menangis dalam gendongannya.


" ada apa tho kok adek nangis-nangis ??? "

" pak e... susu si adek habis, trus si mas njalok duit buat bayar SPP ma buku tulis baru "


risih juga aku dibuatnya, diruangan sekecil ini siapapun bisa mendengar pembicaraan mereka

terdorong rasa penasaran, ku lirik si bapak.

dengan telaten dan sabar ia mendengarkan laporan istrinya.

tangannnya meraih kotak hitam itu, mengambil sebatang dan kemudian mulai merokok.


"bu... sekarang jaman lagi susah. apa-apa serba mahal. warung juga lagi sepi,

jadi kita harus pandai-pandai berhemat.. coba deh ibu kasih pengertian ma si mas tuk sabar dulu

bapak lagi ga ada duit buat beli semua itu, juga buat susu adek.." jawabnya panjang lebar

seraya sesekali menghembuskan asap rokoknya.


aku hanya bisa tertegun seraya terus menunduk seolah tuli,

segera setelah kutuntaskan santap siang, kujulurkan beberapa lembar ribuan

dan  cepat-cepat meninggalkan sebuah drama keluarga siang ini.

sungguh sebuah parodi yang nyata.




siang di perantauan.

siapa yang salah???

di sudut dekat jendela....

A : " ehh gue mo cabut yah... bete nih... lu bedua bantuin gua yah... "

B : " okee..."      seraya mengacungkan jempol

C : "eh lu jangan langsung maen cabut aja.. tu orang ntar lagi dateng.. sabar dikit menn..."

sesaat kemudian seorang tua masuk... dan mengabsen satu persatu yang hadir di ruangan itu

"bagus semua lengkap ga ada yang alpa pagi ini"  ia tersenyum puas